PemuaianGas Pada Balon. LAPORAN PRAKTIKUM pemuaian zat padat. Pemuaian Zat Media Belajar. Laporan Praktikum IPA Modul 5 Pemuaian Zat Cair. May 7th, 2018 - Percobaan Pemuaian pada zat gas Duration 1 08 Pemuaian Volume pada Zat Cair Soal dan Pembahasan Suhu dan Kalor 16 Duration 5 07' 'laporan praktikum ipa modul 5 pemuaian benda gas 1 Langkah-langkah Percobaan pemuaian · letakkan balon kedalam mulut botol,dan pastikan botol dalam keadaan kering lalu ikat balon dengan kuat agar tidak terlepas · lalu letakan kedua botol tersebut kedalam wadah yang berisi air bersuhu 50o c dan lihat apa yang terjadi setelah itu LaporanPraktik Zat Yang di Hasilkan Dari Reaksi Soda Kue Dengan Cuka | Iqbal Huda Sihotang. 5. HASIL PENGAMATAN. Ketika soda kue sudah dituangkan dan menyatu dengan cuka, terjadi gelembung-gelembung yang banyak pada botol sampai naik ke balon. Dan pada waktu yang bersamaan balonpun mengalami perbesaran secara terus-menerus sampai sudah tidak cash. praktikum ini oleh Murid kelas VI SDN Randusanga Wetan 01 Kabupaten Brebes. Pengamatan Pemuaian Gas Balon Tujuan Menguji pemuaian benda gas. Alat dan Bahan -Balon -Botol plastik -Botol beling -Wadah -Air Mendidih -Air dingin Hipotesis Balon pada botol yang berisi air panas akan memuai sedangkan balon pada botol yang berisi air dingin akan mengempis Cara Kerja Siapkan dua wadah yang berisi air panas dan air dingin. Letakan botol beling pada wadah air panas. Kemudian wadah plastik pada air dingin Masukan balon pada mulut botol pada botol beling yang berisi air panas dalam keadaan kosong gas udara. Demikian juga pada botol plastik pada wadah air dingin, masukan balon yang telah berisi gas udara. Tunggu beberapa saat kurang lebih 30 menit Hasil Percobaan NO Air Dalam Mangkuk Keadaan balon Sebelum Keadaan Balon sesudah 1. Air Panas Kempes Mengembang 2. Air Dingin Mengembang Kempes Pada saat botol di masukkan pada wadah berisi air panas, balon yang semula kempes berubah menjadi mengembang. Sebaliknya, pada saat botol di masukkan kedalam wadah berisi air dingin, balon yang semula mengembang berubah menjadi kempes. Peristiwa ini sesuai dengan hokum gai lussac, yaitu “pada volume tetap tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas”. Atau secara matematis dinyatakan dengan P/T=konstan. Pada saat botol di masukkan pada mangkuk berisi air panas, suhu udara pada botol T akan mengalami kenaikan sehingga tekanan udara pada pada botol P juga mengalami kenaikan karena nilai dari P/T selalu konstan. Hal ini menyebabkan udara dalam botol mendesak balon dengan lebih kuat sehingga balon yang semula kempes menjadi mengembang. Dan pada saat botol di masukkan pada wadah berisi air dingin akan terjadi sebaliknya. Kesimpulan Pada saat udara dipanaskan, udara akan mengalami pemuaian yang menyebabkan terjadinya perubahan volume atupun tekanan yang besarnya sebanding dengan kenaikan suhu yang diberikan. sumber artikel Demikian Percobaan pemuaian dan penyusutan menggunakan balon dan air panas/dingin. Semoga bermanfaat. Navigasi pos Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Zat Gas – Apabila membicarakan tentang tekanan zat, baik itu zat cair, zat padat, atau zat gas, pastilah itu termasuk pada disiplin ilmu fisika. Yap, fisika adalah ilmu pengetahuan yang mengutamakan adanya eksperimen serta rumus untuk mengukur hasilnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering menemui berbagai macam zat, misalnya zat padat, zat cair, hingga zat gas. Jika kita uraikan masing-masing zat tersebut, zat cair adalah zat yang memiliki bentuk cair seperti minyak, air, oli, sirup, dan lain-lain. Lalu, ada juga zat padat yang memiliki bentuk keras dan padat, misalnya meja. Sementara zat gas adalah zat yang bentuknya berupa gas atau udara, misalnya balon yang ditiup. Setiap zat yang memiliki bentuk berbeda tersebut apabila mendapatkan tekanan dari beberapa faktor, hasilnya akan berbeda. Hal tersebut karena pada dasarnya, baik pada zat cair, zat padat, dan zat gas memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Lalu, apa saja ya faktor yang mempengaruhi adanya tekanan zat gas? Apakah perbedaan yang paling mendasar dari ketiga zat tersebut? Supaya Grameds dapat memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Zat GasTekanan Gas/UdaraPerbedaan Sifat Zat Padat, Zat Cair, dan Zat GasPemuaian Zat GasRekomendasi Buku & ArtikelBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Perlu diketahui, tekanan merupakan suatu gaya yang bekerja secara tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang tersebut. Nah, berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi adanya tekanan pada zat gas, yakni Volume gas Perubahan besarnya suhu yang berada di sekitarnya Tekanan Gas/Udara Sama halnya dengan zat padat dan zat cair, zat gas tentu saja juga mempunyai tekanan. Tekanan gas/udara adalah suatu tekanan yang menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut dengan barometer. Satuan dalam tekanan udara adalah milibar mb. Jadi, besarnya tekanan udara akan berbanding terbalik dengan ketinggian dari suatu tempat. Semakin tinggi tempat, maka akan semakin rendah pula tekanan udaranya. Hal tersebut berlaku sebaliknya. Terdapat sebuah eksperimen untuk melihat adanya tekanan dalam zat gas, yakni dengan menggunakan gelas berisi air dan kertas HVS. Caranya adalah dengan membalikkan gelas berisi air tersebut di atas kertas HVS. Ketika gelas tersebut dibalik, kita dapat melihat bahwa kertas HVS tersebut akan menahan air yang ada di dalam gelas. Hal tersebut dapat terjadi karena kertas HVS mendapatkan tekanan dari udara luar yang besarnya lebih besar daripada tekanan air yang ada di dalam gelas. Coba perhatikan ilustrasi mengenai tekanan zat gas berikut! Lalu, jika erlenmeyer gelas laboratorium ditutupi dengan sebuah balon udara, apakah akan terdapat tekanan udara di dalamnya? Jawabannya adalah iya. Perhatikan ilustrasi berikut ini! Jika kamu memasukkan erlenmeyer yang berisi air panas dan telah ditutup rapat dengan balon karet ke dalam air dingin, balon karet tersebut akan tertekan ke dalam erlenmeyer. Hal tersebut disebabkan adanya kalor pada partikel gas dalam erlenmeyer yang merambat menuju air dingin. Pergerakan partikel gas tersebut akan semakin lambat hingga akhirnya menyusut. Penyusutan itu menyebabkan adanya tekanan gas dalam erlenmeyer menjadi semakin rendah dari tekanan gas di luar. Akibatnya, balon karet akan masuk ke dalam erlenmeyer karena adanya tekanan gas dari luar. Prinsip tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sebuah balon udara. Yap, balon udara yang berukuran besar itu dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah daripada massa jenis udara yang ada di sekitarnya. Massa jenis balon udara ini akan dikendalikan oleh perubahan temperatur yang ada di udara dalam balon. Nantinya, terdapat pilot yang bertugas untuk mengontrol temperatur udara dalam balon menggunakan mesin pembakar yang terdapat di bawah lubang balon. Saat bara api dari mesin pembakar tersebut memanaskan udara yang ada di dalam balon, berat balon akan menjadi lebih kecil dari gaya ke atas, sehingga balon dapat bergerak ke atas. Perlu diingat bahwa udara panas itu lebih ringan dari udara dingin. Sementara itu, gaya ke atas pada balon adalah sama dengan berat udara dingin yang dipindahkan oleh balon tersebut. Apabila balon udara tersebut ingin turun, maka mesin pembakar akan mengurangi atau menghentikan pemanasan udara yang ada di dalam balon, supaya suhu udara di dalam balon dapat menurun. Perbedaan Sifat Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas Zat Padat Zat Cair Zat Gas Mempunyai bentuk dan volume yang tetap Mempunyai volume tertentu, tetapi bentuk tidak tetap, bergantung pada media atau tempat yang digunakan Tidak mempunyai volume dan bentuk tertentu Jarak antar partikel sangat rapat dan teratur Jarak antar partikel lebih renggang dan susunannya tidak teratur Jarak antar partikel sangat renggang dan susunannya tidak teratur Partikel-partikelnya tidak dapat bergerak bebas Partikel-partikelnya dapat bergerak, tetapi terbatas Partikel-partikelnya dapat bergerak sangat bebas Gaya tarik menarik antar partikelnya kuat Gaya tarik menarik antar partikelnya tidak terlalu kuat Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah Pemuaian Zat Gas Semua zat baik itu padat, cair, maupun gas, pasti akan mengalami pemuaian. Pemuaian adalah proses membesarnya ukuran volume bahan yang memiliki massa tetap. Nah, contoh dari pemuaian zat gas adalah balon yang tiba-tiba meledak. Mengapa sebuah balon yang telah ditiup, tiba-tiba dapat meledak? Jawabannya adalah karena terdapat pemuaian gas yang ada di dalam balon akibat dari peningkatan suhu. Selain balon, ada juga contoh lain dari pemuaian zat gas, yakni ban kendaraan yang tiba-tiba meletus. Sama halnya dengan balon, ban kendaraan yang terisi angin terlalu penuh, akan mengalami peningkatan suhu, sehingga gas yang ada di dalam ban tersebut akan memuai dan menyebabkan ban meletus. Rekomendasi Buku & Artikel Sumber Sari, Mutiara Indah. 2018. Buku Ajar IPA SMP/MTS Tekanan Zat Padat, Cair, Gas/Udara. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien College Loan Consolidation Thursday, February 5th, 2015 - Kelas VII Pemuaian pada gas terjadi pada saat gas tersebut dipanaskan, pemuaian pada gas ini terjadi pada semua jenis gas. Ban mobil meletus terjadi karena pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian pada gas tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan Proses Pemuaian Pada Gas Salah satu bukti adanya pemuaian gas di antaranya labu didih yang berisi gas akan menghasilkan gelembung-gelembung udara yang ke luar dari pipa kapiler. Gelembunggelembung udara tersebut merupakan akibat dari pemuaian gas yang terjadi di dalam labu didih yang dipanaskan. Apabila pemanasannya dihentikan, maka suhu gas dalam labu itu akan turun, yang berakibat terjadinya penyusutan gas dan air akan masuk ke dalam labuh itu. Besarnya koefisien muai untuk berbagai jenis gas adalah sama nilainya, yaitu sebesar 1/273 K. Pembuktian Proses Pemuaian Pada Gas Sifat muai gas itu dapat digunakan untuk pembuatan termometer gas. Termometer gas ini digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah seperti di dalam laboratorium. Apabila reservoir gas dimasukkan ke dalam ruangan yang suhunya lebih tinggi daripada keadaan awalnya, maka gas akan memuai dan mendesak raksa yang terdapat di dalam pipa U. Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai V = Vo1 + γ Δt γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 oC-1 Jenis-Jenis Pemuaian Pada Gas Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian gas pada suhu tetap isotermal, pemuaian gas pada tekanan tetap, dan pemuaian gas pada volume tetap. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap Isotermal Pernahkah kita memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kita rasakan ketika baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kita rasakan ketika kita menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai P V = tetap atau P1 V1 = P2 V2 Keterangan, P = tekanan gas atm V = volume gas L Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap IsobarPengayaan Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai Dimana V = volume L T = suhu K Pemuaian Gas Pada Volume Tetap Isokhorik Pengayaan Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan Keterangan P = tekanan atm V = volume L T = suhu K

laporan pemuaian gas pada balon